Rabu, 05 Januari 2011

Kopi Dan Gula Tingkatkan Kinerja Otak

Minum kopi tanpa gula hanya memberi asupan kafein,
tapi dengan gula Anda bisa memetik manfaat positifnya.

Walaupun telah dijuluki sebagai minuman yang tidak baik untuk kesehatan, nyatanya hampir di seluruh dunia kopi masih menjadi minuman andalan di pagi hari. Ini tidak lepas dari manfaat positif yang dirasakan penikmat kopi, yaitu menjadi lebih bersemangat, mudah berkonsentrasi dan karena itu memori mereka bisa bekerja dengan lebih baik.

Namun keuntungan ini ternyata tidak bisa didapat dari sembarang minum kopi, apalagi dari minum kopi kental yang sangat pahit. Diberitakan di dailymail, para peneliti University of Barcelona, Spanyol, menemukan bahwa kombinasi kafein dan gula yang dikonsumsi bersamaan mampu meningkatkan performa otak. Walaupun kabarnya kafein memang mampu merangsang kerja otak, namun dari hasil penelitian tersebut nampak bahwa kombinasi gula dan kafein meningkatkan performa lebih efektif daripada hanya mengonsumsi kafein atau gula secara terpisah.

Hasil penemuan ini didapat dari brain scanning pada 40 suka relawan yang dilakukan setelah mereka mengonsumsi kopi dengan gula, kopi tanpa gula, gula itu sendiri dan juga air tawar. Para peneliti melakukan MRI scan pada otak pasien ketika mereka mengerjakan tugas standar untuk menguji tingkat perhatian dan kerja memori mereka.

Hasilnya, minum kopi bergula adalah persiapan otak yang baik untuk menghadapi hari-hari sibuk. Gula dan kopi meningkatkan performa kognitif dengan meningkatkan efisiensi bilateral parietal cortex dan left prefrontal cortex yang bertanggung jawab pada konsentrasi dan kerja memori otak, demikian penuturan Dr Josep Serra Grabulosa, salah seorang peneliti. Bagaimana dengan mereka yang minum kopi pahit sambil menikmati gula-gula? Diperkirakan keuntungan yang didapatkan juga akan sama dengan mereka yang menikmati kopi bergula,.

sumber: KapanLagi.com

Sabtu, 01 Januari 2011

Hijau Hitam yang Menyegarkan

 Siapa yang tidak mengenal cincau. Bagi penggemar makanan tradisional Indonesia, kehadiran cincau atau camcao hitam pastilah bukan hal aneh. Membayangkannya saja, imajinasi kita akan tertuju pada segelas minuman dingin yang lezat dan nikmat. Regukan cincau dingin di tengah-tengah teriknya matahari di musim panas, merupakan pengusir dahaga yang cukup ampuh.  Niscaya kita pun menjadi semakin ketagihan.
Cincau (xiancao) adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air. Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini. Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh (www.wikipedia.com)
Masyarakat mengenal ada dua jenis cincau, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Namun sebenarnya jenis cincau ada empat, yaitu cincau hijau, cincau hitam , cincau minyak dan cincau perdu. Keempatnya memiliki warna, cita-rasa, penampakan, bahan baku, dan cara pembuatan yang berbeda. Masyarakat Indonesia amat menggemari jenis cincau hijau dan cincau hitam. Ini karena daun cincau ini bersifat tipis dan lemas sehingga lebih mudah diremas untuk dijadikan gelatine atau agar-agar. Aroma cincau  ini pun tidak langu (www.kompas.com)
Jenis tumbuhan yang menghasilkan cincau antara lain
  • Tumbuhan dari genus Mesona, terutama M. procumbens, M. chinensis yang banyak diproduksi di Tiongkok bagian selatan serta Indocina, atau M. palustris (dikenal dengan nama lokal Janggelan) yang banyak digunakan di Indonesia, menghasilkan cincau hitam
  • Cylea barbata Myers atau cincau hijau, menghasilkan cincau berwarna hijau dan agak lebih padat konsistensinya
  • Melasthoma polyanthum atau cincau perdu
  • Ficus pumila (fikus rambat) di Tiongkok juga digunakan sebagai bahan jenis cincau lain yang disebut "pai-liang-fen" dan diperdagangkan sebagai grass jelly (sama seperti cincau) atau ai-yu jell
Proses pembuatan cincau diawali dengan perendaman, yang biasanya dilakukan setelah daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada juga yang menyertakan perebusan terlebih dahulu. Pemberian soda kue dapat dilakukan sebagai pengawet. Warna cincau bermacam-macam, berkisar dari hijau hingga hijau pekat, bahkan hitam, namun disertai dengan kesan tembus pandang (transparan). Konsistensinya juga berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman yang digunakan (www.wikipedia.com)
Tanaman janggelan (cincau hitam) dapat diekstrak menghasilkan komponen pembentuk gel berupa hidrokoloid. Gel ini bersama-sama dengan sejumlah pati dan abu “Qi” mampu membentuk gel yang kokoh dan kuat. Gel yang terbentuk inilah dikenal dengan istilah cincau hitam. Tingkat kekerasan gel cincau hitam pada umumnya lebih baik dibandingkan cincau hijau. Dengan demikian cincau hitam lebih tahan terhadap proses “sineresis”, yaitu keluarnya cairan dari gel, sehingga gel menjadi mudah hancur dan kehilangan sifat kenyalnya. Itulah sebabnya cincau hitam banyak diperjualbelikan di berbagai tempat, sedangkan cincau hijau biasanya hanya dibuat untuk keperluan sendiri atau dijual dengan masa simpan sehari (www.cincausehat.wordpress.com)
Tabel Komposisi gizi daun cincau per 100 gram bahan mentah
Komponen Gizi Daun Cincau
Energi (kkal)
122
Protein (g)
6
Lemak (g)
1
Karbohidrat (g)
26
Kalsium (mg)
100
Fosfor (mg)
100
Besi (mg)
3,3
Vitamin A (SI)
10750
Vitamin B1 (mg)
80
Vitamin C (mg)
17
Sumber: Direktorat Gizi, DepKes (1992)
Daun cincau mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100 gramnya, terutama jika ditinjau dari kandungan vitaminnya. Akan tetapi cincau (produk jadi) merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98 persen. Dengan alasan ini banyak orang yang menggunakan cincau hitam sebagai makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh. Cincau dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk.
Walaupun sumbangan gizinya sangat kecil, tetapi kehadiran cincau dalam minuman dingin sering dilakukan untuk menciptakan sensasi rasa dan imajinasi yang mengasyikkan saat minuman diteguk dan menggelinding di tenggorokan.